Senin, 24 September 2012

Contoh Askeb KB Patologi

Ada Contoh Asuhan Kebidanan KB Patologi Nih, Semoga Bermanfaat^^

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA PADA
NY “ E “ DENGAN KONTRASEPSI MANTAP
DI RS IBU & ANAK PERTIWI MAKASSAR
TANGGAL 21 FEBRUARI 2011

No. Register                          : 03 49 51
Tanggal MRS                        : 21 Februari 2011, Pukul 08.00 wita
Tanggal Pengkajian              : 21 Februari 2011, Pukul 08.30 wita
Nama Pengkaji                     : Astrini Fajar Sari
LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR
A.   Identitas Istri / Suami
Nama                   : Ny “ E ”         / Tn “N “
Umur                    : 43 tahun      / 45 tahun
Nikah                   : 1 kali             / 1 kali
Lamanya             :  15 tahun
Suku                    : Bugis            / Bugis
Agama                 : Islam             / Islam
Pendidikan         : S1                 / S1
Pekerjaan            : IRT                / Swasta
Alamat                  : Bulukumba
B.   Data Biologis
1.    Keluhan Utama :
a.    Klien tidak ingin memiliki keturunan lagi.
b.    Klien ingin menjadi akseptor kontrasepsi mantap.
2.    Riwayat Keluhan Utama :
a.    Klien tidak ingin memiliki keturunan lagi setelah melahirkan secara SC sebanyak 2 kali.
b.    Klien ingin menjadi akseptor kontrasepsi mantap atas indikasi persalinan dan atas saran dari dokter.
C.   Riwayat Kesehatan lalu
1.    Tidak ada riwayat penyakit jantung, DM, dan PMS.
2.    Ibu pernah mengalami operasi SC sebanyak 2 kali.
3.    Tidak ada riwayat alergi terhadap makanan ataupun obat-obatan.
D.   Riwayat Reproduksi
1.    Riwayat Haid
a.    Menarche           : 15 Tahun
b.    Siklus Haid         : 28 – 30 hari
c.    Lama Haid          : 5 – 7 hari
2.    Riwayat Obstetri
No
Tempat
Penolong
Tahun
Kehamilan
Jenis Persalinan
JK
BBL
PBL
Ket.
1.
Rumah
Bidan
1996
Aterm
Spontan
-
-
-
KJDR
2.
RS Bulukumba
Dokter
1997
Aterm
SC
2700 gr
48 cm
Hidup
3.
RS Bulukumba
Dokter
2006
Preterm
SC
2800 gr
47 cm
Hidup

3.    Riwayat Ginekologi
a.    Ibu tidak ada riwayat infeksi alat reproduksi.
b.    Ibu tidak pernah mengalami kanker payudara ataupun tumor kandungan.
4.    Riwayat KB
Ibu belum pernah menjadi akseptor KB.
E.   Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar.
1.    Kebutuhan Nutrisi.
a.    Pola makan ibu baik
b.    Frekuensi makan 3 kali sehari
c.    Jenis makanan berupa nasi, sayur, dan ikan.
d.    Frekuensi minum 6 – 8 gelas / hari
e.    Jenis minuman air putih dan teh.
2.    Kebutuhan Istirahat
a.    Tidur siang ± 2 jam (pkl 13:00 – pkl 15:00 wita).
b.    Tidur malam ± 8 jam (pkl 21:00 – pkl 05:00 wita).
3.    Kebutuhan Eliminasi
a.    BAB
1)    Frekuensi 1 kali sehari
2)    Gangguan eliminasi tidak ada
b.    BAK
1)    Frekuensi 5 – 6 kali sehari
2)    Gangguan eliminasi tidak ada
4.    Personal Hygiene
a.    Keramas 3 kali seminggu.
b.    Mandi 2 kali sehari.
c.    Sikat gigi 2 kali sehari.
d.    Ganti pakaian tiap kali selesai mandi.
F.    Pemeriksaan Fisik
1.    Keadaan umum ibu baik
2.    Kesadaran composmentis
3.    Berat badan 54 kg
4.    Tinggi badan 157 cm
5.    Tanda – tanda vital
TD       : 140 / 80 mmHg                   N         : 88 x / menit
P         : 18 x / menit                          S         : 36, 7 ºC
6.    Pemeriksaan Umum
a.    Kepala     : Rambut hitam, bersih, tidak mudah rontok dan tidak nyeri saat ditekan.
b.    Wajah       : Wajah ibu tampak cemas, tidak ada oedema dan tidak ada coloasma.
c.    Mata         : Kunjungtiva merah muda dan sklera tidak ikterus.
d.    Hidung     : Tidak polip dan tidak nyeri saat ditekan.
e.    Mulut        : Mulut bersih dan bibir tampak kemerah-merahan.
f.     Leher        : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, kelenjar limfe dan vena jungularis.
g.    Payudara: Tampak simetris kiri dan kanan, tidak ada benjolan, dan tidak ada nyeri tekan.
h.    Abdomen: Tampak luka bekas operasi diatas symphisis dengan panjang   10 cm.
i.      Ekstremitas: Tidak oedema pada ekstremias atas dan bawah serta tidak ada varises.


G.   Data Psikososial, Ekonomi, dan Spiritual.
1.    Suami dan keluarga mendukung ibu untuk menggunakan KB.
2.    Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami.
3.    Pekerjaan rumah dikerjakan sendiri oleh ibu.
4.    Penghasilan keluarga mencukupi kebutuhan sehari – hari.
5.    Ibu senantiasa menjalankan ibadah dan berdoa demi kesejahteraan keluarga.

LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
Diagnosa       : Akseptor Kontrasepsi Mantap
Data Subjektif :
1.    Klien tidak ingin memiliki keturunan lagi.
2.    Klien ingin menjadi akseptor kontrasepsi mantap.
Data Objektif :
1.    Terdapat luka bekas operasi  pada abdomen diatas symphisis dengan panjang  10 cm.
2.    Ibu tampak cemas.
Analisa dan Interpretasi Data :
a.    Tubektomi ialah setiap tindakan pada kedua saluran telur wanita yang mengakibatkan orang/ pasangan yang bersangkutan tidak akan mendapat keturunan lagi. Kontrasepsi ini hanya dipakai untuk jangka panjang, walaupun kadang-kadang  masih dapat dipulihkan kembali seperti semula. Dahulu disebut sterilisasi dan dilakukan terutama atas indikasi medik, misalnya kelainan jiwa, kehamilan yang dapat membahayakan ibu, atau penyakit keturunan.
b.    Ibu  baru pertama kali menjadi akseptor KB dan ibu memilih kontrasepsi mantap ( Tubektomi ), sehingga ekspresi wajah ibu tampak cemas.

LANGKAH III. IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL
Tidak ada data yang menunjang.

LANGKAH IV. TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI
Tidak ada indikasi perlunya tindakan segera dan kolaborasi.

LANGKAH V. RENCANA TINDAKAN
Tanggal 21 Februari 2011, Pukul 08.30 wita
Tujuan :
1.    Operasi Tubektomi berjalan baik dan lancar.
2.    Rasa cemas ibu dapat teratasi.
Kriteria :
1.    Keadaan umum ibu baik
TTV dalam batas Normal :
TD       : Sistol 110 – 130 mmHg / Diastol 60 – 90 mmHg
N         : 60 – 90 x/i
P         : 16 – 28 x/i               
S         : 36,5 – 37,5
2.  Ekspresi wajah ibu tenang dan ceria.
INTERVENSI
1.    Lakukan KIE ( Konseling, Informasi, dan Edukasi ) tentang :
a.    Pengertian kontrasepsi mantap ( Tubektomi ).
Tubektomi ialah setiap tindakan pada kedua saluran telur wanita yang mengakibatkan orang/ pasangan yang bersangkutan tidak akan mendapat keturunan lagi.
b.    Kekurangan dan kelebihan dari kontrasepsi mantap ( Tubektomi ).
Kekurangan :
1)    Hampir tidak ada kekurangannya.
2)    Tidak melindungi dari IMS, termasuk HBV dan HIV/AIDS.
3)    Harus dipertimbangkan sifat permanen dari kontrasepsi ini.
4)    Rasa sakit/ ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan.
Kelebihan :
1)    Sangat efektif ( 0,5 kehamilan per 100 perempuan selama setahun pertama penggunaan ).
2)    Tidak mempengaruhi proses menyusui karena kontrasepsi ini tidak mengandung hormon.
3)    Tidak bergantung pada faktor senggama.
4)    Tidak ada efek samping dalam jangka panjang.
5)    Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi resiko kesehatan yang serius.
Rasional  : Dengan informasi yang jelas dan edukatif dapat meyakinkan ibu untuk menjadi akseptor KB tanpa adanya rasa cemas dan takut.


2.    Observasi Keadaan Umum ibu.
Rasional  : Keadaan umum ibu merupakan suatu indikator untuk mengetahui keadaan kesehatan ibu.
3.    Kontrol tanda-tanda vital ibu.
Rasional  : Kontrol tanda-tanda vital ibu utuk mengetahui keadaan ibu dalam batas normal.
4.    Beri support dan dukungan pada ibu.
Rasional  : Support dan dukungan sangat membatu psikologis ibu dalam menghadapi operasi.
5.    Anjurkan ibu melakukan relaksasi dengan cara mengatur pernapasan.
Rasional  : Dengan melakukan relaksasi akan mengurangi rasa takut dan cemas ibu.
6.    Lakukan informed concent.
Rasional  : Persetujuan dari pasien dan keluarganya akan membantu terlaksananya operasi kontrasepsi mantap.
7.    Beri penjelasan tentang perawatan luka bekas operasi  pasca operasi.
Rasional  : Dengan memberikan penjelasan tentang perawatan luka bekas operasi ibu dapat merawat lukanya agar terhindar dari infeksi.
8.    Anjurkan ibu untuk datang seminggu kemudian untuk memeriksakan luka bekas operasinya.
Rasional  : Dengan menganjurkan ibu untuk datang seminggu kemudian untuk memeriksakan luka bekas operasinya akan membantu proses penyembuhan luka operasinya.

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI
Tanggal 21 Februari 2011, Pukul 08.35 wita.
1.    Melakukan KIE ( Konseling, Informasi, dan Edukasi ) tentang :
a.    Pengertian kontrasepsi mantap ( Tubektomi ).
Tubektomi ialah setiap tindakan pada kedua saluran telur wanita yang mengakibatkan orang/ pasangan yang bersangkutan tidak akan mendapat keturunan lagi.
b.    Kekurangan dan kelebihan dari kontrasepsi mantap ( Tubektomi ).
Kekurangan :
1)    Hampir tidak ada kekurangannya.
2)    Tidak melindungi dari IMS, termasuk HBV dan HIV/AIDS.
3)    Harus dipertimbangkan sifat permanen dari kontrasepsi ini.
4)    Rasa sakit/ ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan.


Kelebihan :
1)    Sangat efektif ( 0,5 kehamilan per 100 perempuan selama setahun pertama penggunaan ).
2)    Tidak mempengaruhi proses menyusui karena kontrasepsi ini tidak mengandung hormon.
3)    Tidak bergantung pada faktor senggama.
4)    Tidak ada efek samping dalam jangka panjang.
5)    Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi resiko kesehatan yang serius.
2.    Mengobservasi keadaan umum ibu.
3.    Mengontrol tanda-tanda vital ibu.
4.    Memberikan support dan dukungan pada ibu.
5.    Menganjurkan ibu melakukan relaksasi.
6.    Melakukan informed concent.
7.    Memberikan penjelasan tentang perawatan luka bekas operasi  pasca operasi.
8.    menganjurkan ibu untuk datang seminggu kemudian untuk memeriksakan luka bekas operasinya.
LANGKAH VII. EVALUASI
Tanggal 21 Februari 2011, Pukul 09.00 - 10.20 wita.
1.    Ibu dan keluarga bersedia menjalankan operasi kontrasepsi mantap dan bersedia menandatangani surat persetujuan /informed concent.
2.    Wajah ibu tampak lebih tenang dengan KIE dan dukungan yang diberikan.
3.    Tanggal 21 Februari 2011, pukul 09.00 wita operasi dimulai.
4.     Tanggal 21 Februari 2011, pukul 10.00 wita operasi selesai.
5.    Operasi berjalan lancar ditandai dengan keadaan ibu baik dan TTV dalam batas normal.
TD             : 130 / 70 mmHg                   N         : 84 x/i
P               : 18 x/i                                     S         : 36,5

6.    Ibu mengerti tentang penjelasan perawatan luka bekas operasinya dan bersedia untuk kembali ke RSIA Pertiwi satu minggu kemudian untuk memeriksakan luka bekas operasinya.




PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN KB
PADA NY “ E “ DENGAN KONTRASEPSI MANTAP
DI RS IBU & ANAK PERTIWI MAKASSAR
TANGGAL 21 FEBRUARI 2011
( S O A P )

No. Registrasi           : 03 49 51
Tanggal MRS           : 21 Februari 2011, Pukul 08.00 wita
Tanggal Pengkajian            : 21 Februari 2011, Pukul 08.30 wita
Nama Pengkaji         : Astrini Fajar Sari

IDENTITAS ISTRI / SUAMI
Nama                         : Ny. “ E ”        / Tn. “N “
Umur                          : 43 tahun      / 45 tahun
Nikah                         : 1 kali             / 1 kali
Lamanya                   :  15 tahun
Suku                          : Bugis            / Bugis
Agama                       : Islam             / Islam
Pendidikan               : S1                 / S1
Pekerjaan                  : IRT                / Swasta
Alamat                        : Bulukumba
DATA SUBJEKTIF ( S )
1.    Klien tidak ingin memiliki keturunan lagi.
2.    Klien ingin menjadi akseptor kontrasepsi mantap.

DATA OBJEKTIF ( O )
1.    Terdapat luka bekas operasi  pada abdomen diatas symphisis dengan panjang  10 cm.
2.    Ibu tampak cemas.

ASSESSMENT ( A )
Akseptor kontrasepsi mantap.

PLANNING ( P )
Tanggal 21 Februari 2011, Pukul 08.35 wita.
1.    Melakukan KIE ( Konseling, Informasi, dan Edukasi ) tentang :
a.    Pengertian kontrasepsi mantap ( Tubektomi ).
Tubektomi ialah setiap tindakan pada kedua saluran telur wanita yang mengakibatkan orang/ pasangan yang bersangkutan tidak akan mendapat keturunan lagi.
b.    Kekurangan dan kelebihan dari kontrasepsi mantap ( Tubektomi ).
Kekurangan :
1)    Hampir tidak ada kekurangannya.
2)    Tidak melindungi dari IMS, termasuk HBV dan HIV/AIDS.
3)    Harus dipertimbangkan sifat permanen dari kontrasepsi ini.
4)    Rasa sakit/ ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan.
Kelebihan :
1)    Sangat efektif ( 0,5 kehamilan per 100 perempuan selama setahun pertama penggunaan ).
2)    Tidak mempengaruhi proses menyusui karena kontrasepsi ini tidak mengandung hormon.
3)    Tidak bergantung pada faktor senggama.
4)    Tidak ada efek samping dalam jangka panjang.
5)    Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi resiko kesehatan yang serius.
; Ibu mengerti tentang penjelasan yang diberikan.
2.    Mengobservasi keadaan umum ibu;  keadaan umum ibu baik.
3.    Mengontrol tanda-tanda vital ibu; TTV ibu dalam batas normal
TD             : 140 / 80 mmHg                   N         : 88 x/i
P               : 18x/i                                      S         : 36,5
4.    Memberikan support dan dukungan pada ibu;ibu merasa bersemangat rasa cemas dan takut mulai berkurang.
5.    Menganjurkan ibu melakukan relaksasi; ibu bersedia melakukan anjuran yang diberikan.
6.    Melakukan informed concent; ibu dan keluarga bersedia menandatangani informed concent.
7.    Memberikan penjelasan tentang perawatan luka bekas operasi pasca operasi; ibu mengerti penjelasan tentang perawatan luka bekas operasi yang diberikan.
8.    Menganjurkan ibu untuk datang seminggu kemudian untuk memeriksakan luka bekas operasinya; ibu bersedia untuk kembali ke RSIA Pertiwi satu minggu kemudian untuk memeriksakan luka bekas operasinya.