Oleh : Astrini Fajar Sari
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dewasa
ini, banyak masalah-masalah yang sering timbul. Masalah-masalah tersebut
menyangkut masalah banyak orang sehingga untuk menyelesaikan masalah tersebut
dibutuhkan juga pendapat banyak orang. Untuk itu, dibutuhkan suatu metode
penanganan masalah yang dapat menampung banyak pendapat, guna mendapatkan suatu
penyelesaian yang baik dan disetujui oleh semua pihak.
Konferensi
Kerja merupakan suatu forum musyawarah yang dapat menampung banyak peserta untuk
membicarakan dan memecahkan masalah secara bersama. Konferensi
adalah rapat atau pertemuan untuk berunding atau bertukar pendapat mengenai
suatu masalah yang dihadapi bersama,permusyawaratan. Konferensi juga merupakan
media komunikasi tatap muka yang memberikan suatu kemungkinan bahwa dengan
konferensi dapat dicapai suatu pemahaman bersama yang tidak mungkin dicapai
melalui komunikasi secara tertulis.
Sebenarnya,
apa itu konferensi kerja?. Untuk itu, penulis memaparkan makalah yang berjudul “Konferensi
Kerja” yang akan membahas segala sesuatu tentang konferensi kerja.
B. Tujuan
1.
Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata
kuliah “Metode Khusus” yang diberikan oleh dosen.
2.
Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui:
a.
Pengertian
dari Konferensi Kerja.
b.
Tujuan
diadakannya Konferensi Kerja.
c.
Kelebihan
dan kekurangan Konferensi Kerja.
d.
Program
dan Rangkaian Konferensi Kerja.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
1. Konferensi
adalah rapat atau pertemuan untuk berunding atau bertukar pendapat mengenai
suatu masalah yang dihadapi bersama,permusyawaratan. Konferensi juga merupakan
media komunikasi tatap muka yang memberikan suatu kemungkinan bahwa dengan
konferensi dapat dicapai suatu pemahaman bersama yang tidak mungkin dicapai
melalui komunikasi secara tertulis.
2. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Konferensi Kerja adalah rapat
atau
pertemuan
untuk
berunding
atau
bertukar
pendapat
mengenai
suatu
masalah
yg dihadapi bersama;
permusyawaratan;
muktamar:
3.
Konferensi
Kerja adalah serangkaian pertemuan yang dilanjutkan dengan kerja untuk
menghasilkan sesuatu sebagai alternatif yang menjadi fokus pemecahan masalah.
4. Model konferensi kerja merupakan model pembelajaran yang
memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat dalam pertemuan besar dalam
rangka merencanakan kegiatan, mendapatkan fakta, dan memecahkan masalah-masalah
organisasi. Prinsip yang mendasari model ini adalah belajar langsung menghayati
pertemuan agar siswa berpartisipasi aktif, pembentukan sikap saling
menghormati, kerja sama dan tanggung jawab.
5. Model Konferensi Kerja Tubbs (dalam Wardiani, 1997:37)
mengartikan: “sebagai rangkaian pertemuan yang membahas topik yang menjadi
kepedulian berbagai orang atau kelompok peserta konferensi. Misalnya,
wakil-wakil dari berbagai perguruan tinggi mengadakan konferensi untuk membahas
kurikulum, pengabdian pada masyarakat, dan lain-lain”.
6. Suatu
metode pembelajaran yang dimulai dengan peserta bertukar pikiran atau
merundingkan suatu masalah terlebih dahulu terhadap masalah bersama. Pertemuan
diadakan dalam skala besar Konferensi Meja Bundar.
7. Secara
spesifik, konferensi diartikan sebagai rangkaian pertemuan yg membahas topik yg
menjadi kepedulian berbagai orang atau kelompok peserta.
B. Tujuan
Konferensi Kerja
Adapun tujuan dari konferensi kerja yaitu agar peserta
didik dapat merencanakan kegiatan dan memecahkan masalah, serta membentuk sikap
saling menghormati, kerja sama, dan rasa tanggung jawab.
C. Kelebihan
& Kekurangan Konferensi Kerja
Kelebihan-kelebihan dari Konferensi Kerja antara lain :
1.
Konferensi
Keja merupakan pertemuan besar yang melibatkan banyak orang sehingga
memungkinkan mendapatkan banyak pendapat untuk memecahkan suatu masalah.
2.
Melatih
peserta didik untuk berkomunikasi dalam pertemuan besar dan menumbuhkan
keterampilan sosial.
3.
Menumbuhkan
rasa percaya diri untuk tampil dan memaparkan pendapatnya dalam sebuah
pertemuan besar.
4.
Menambah
pengalaman dan pengetahuan baru bagi peserta didik.
Kekurangan dari konferensi
kerja yaitu :
1.
Biasanya
didalam penerapannya didominasi oleh peserta didik yang pintar.
2.
Kemungkinan
terjadinya penolakan pendapat peserta didik.
D. Peran
Pengajar pada Konferensi Kerja
Adapun
peran pengajar pada pelaksanaan konferensi kerja yaitu :
1.
Mengidentifikasi
topik yang akan dijadikan makalah dalam konferensi. Dalam memilih topik
pembahasan pada konferensi kerja, sebaiknya memilih topik yang banyak
dipermasalahkan oleh banyak orang dewasa ini.
2.
Merancang
mekanisme kerja dari awal sampai akhir. Mekanisme kerja disini sangat penting
bagi kelangsungan pelaksanaan suatu konferensi, sehingga pengajar harus mampu
merancang dan memantau mekanisme kerja konferensi tersebut.
3.
Bertindak
sebagai sumber infomasi. Peran pengajar sebagai sumber informasi sangat
dibutuhkan untuk meluruskan hal-hal yang melanceng dari topik konferensi yang
dibicarakan.
4.
Mendorong
partisipasi aktif peserta didik. Pendidik berperan untuk menjadikan konferensi
tersebut aktif/hidup dengan cara memberikan kesempatan setiap peserta didik
mengemukakan pendapat agar konferensi tersebut dapat berjalan dengan baik.
E. Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan Konferensi Kerja.
Agar program Konferensi Kerja dapat mencapai sasaran-sasarannya, hal-hal penting berikut harus
diperhatikan :
1.
Pengajar
menyampaikan hakikat agar peserta didik termotivasi dan berperan aktif sehingga
konferensi dapat berlangsung dengan baik.
2.
Cermat
dalam memilih topik dan topik permasalahan harus benar-benar topik terbuka.
Sehingga dapat meningkatkan minat peserta didik dalam berkomentar atau
menyampaikan pendapatnya.
3.
Peserta
didik harus diberi tugas sebagai moderator. Tugas menjadi moderator diharapkan
dapat menjadi sebuah pembelajaran dalam memimpin sebuah forum atau konferensi.
4.
Untuk
memperoleh balikan yang sistematis dan lengkap, beberapa peserta didik diberi
tugas pengamat untuk mengamati proses konferensi dan dapat memberikan komentar
tentang konferensi yang berlangsung tadi.
F. Keterampilan
Mengajar dalam proses Konferensi Kerja.
1.
Terampil
menjelaskan, keterampilan tersebut dapat diterapkan pada peran pengajar sebagai
sumber informasi. Memberikan informasi kepada peserta didik tentang hal-hal
yang tidak ditemukan pemecahannya dalam suatu konferensi.
2.
Terampil
bertanya, sesekali pengajar memberikan umpan balik kepada peserta konferensi
dengan cara memberikan pertanyaan pancingan yang dapat mengarahkan peserta
didik menemukan suatu penyelesaian dari permasalahan dalam sebuah konferensi.
3.
Terampil
mengadakan variasi. Pengajar diharapkan memantau jalannya konferensi dan
sesekali melakukan variasi gerakan, mimik, dalam memberikan suatu informasi,
sehingga konferensi tersebut tidak membosankan dan dapat memicu semangat
peserta didik.
4.
Terampil
mengelola kelas. Dalam peran pengajar, pengajar merancang mekanisme kerja dari
konferensi tersebut, sehingga pengejar
dapat mengelola kelas dengan baik.
5.
Terampil
memberikan penguatan dalam memberikan suatu informasi kepad peserta didik.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konferensi Kerja adalah serangkaian pertemuan yang
dilanjutkan dengan kerja untuk menghasilkan sesuatu sebagai alternatif yang
menjadi fokus pemecahan masalah.
Model konferensi kerja merupakan model pembelajaran yang
memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat dalam pertemuan besar dalam
rangka merencanakan kegiatan, mendapatkan fakta, dan memecahkan masalah-masalah
organisasi. Prinsip yang mendasari model ini adalah belajar langsung menghayati
pertemuan agar siswa berpartisipasi aktif, pembentukan sikap saling
menghormati, kerja sama dan tanggung jawab.
Konferensi kerja merupakan suatu
metode pembelajaran yang dimulai dengan peserta bertukar pikiran atau
merundingkan suatu masalah terlebih dahulu terhadap masalah bersama. Pertemuan
diadakan dalam skala besar Konferensi Meja Bundar.
DAFTAR PUSTAKA
Fahrurrazi,Nanang. 2009. “Ragam
Metode Pembelajaran”. http://potretpendidikankalteng.blogspot.com diakses tanggal 03/02/13. Makassar.
Maesaroh,Imas. 2010. “Metode-metode
Pembelajaran”. http//www.syukurhs.blogspot.com.
diakses tanggal 03/02/13. Makassar.
Wijaya,Dicky. 2009. “Teori Belajar
dan Pembelajaran”. http//blog.sunan-ampel.ac.id.
diakses tanggal 03/02/13. Makasaar.
Syahsa,Almahdi. 2008. “Model-model
Pembelajaran, power point pdf”. Diakses tanggal03/02/13. Makassar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar