Selasa, 18 Juli 2017

KONFERENSI KERJA



Oleh : Astrini Fajar Sari
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dewasa ini, banyak masalah-masalah yang sering timbul. Masalah-masalah tersebut menyangkut masalah banyak orang sehingga untuk menyelesaikan masalah tersebut dibutuhkan juga pendapat banyak orang. Untuk itu, dibutuhkan suatu metode penanganan masalah yang dapat menampung banyak pendapat, guna mendapatkan suatu penyelesaian yang baik dan disetujui oleh semua pihak.
Konferensi Kerja merupakan suatu forum musyawarah yang dapat menampung banyak peserta untuk membicarakan dan memecahkan masalah secara bersama. Konferensi adalah rapat atau pertemuan untuk berunding atau bertukar pendapat mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama,permusyawaratan. Konferensi juga merupakan media komunikasi tatap muka yang memberikan suatu kemungkinan bahwa dengan konferensi dapat dicapai suatu pemahaman bersama yang tidak mungkin dicapai melalui komunikasi secara tertulis.
Sebenarnya, apa itu konferensi kerja?. Untuk itu, penulis memaparkan makalah yang berjudul “Konferensi Kerja” yang akan membahas segala sesuatu tentang konferensi kerja.



B.     Tujuan
1.      Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah “Metode Khusus” yang diberikan oleh dosen.
2.      Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui:
a.       Pengertian dari Konferensi Kerja.
b.      Tujuan diadakannya Konferensi Kerja.
c.       Kelebihan dan kekurangan Konferensi Kerja.
d.      Program dan Rangkaian Konferensi Kerja.












BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian
1.      Konferensi adalah rapat atau pertemuan untuk berunding atau bertukar pendapat mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama,permusyawaratan. Konferensi juga merupakan media komunikasi tatap muka yang memberikan suatu kemungkinan bahwa dengan konferensi dapat dicapai suatu pemahaman bersama yang tidak mungkin dicapai melalui komunikasi secara tertulis.
2.      Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Konferensi Kerja adalah rapat atau pertemuan untuk berunding atau bertukar pendapat mengenai suatu masalah yg dihadapi bersama; permusyawaratan; muktamar:
3.      Konferensi Kerja adalah serangkaian pertemuan yang dilanjutkan dengan kerja untuk menghasilkan sesuatu sebagai alternatif yang menjadi fokus pemecahan masalah.
4.      Model konferensi kerja merupakan model pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat dalam pertemuan besar dalam rangka merencanakan kegiatan, mendapatkan fakta, dan memecahkan masalah-masalah organisasi. Prinsip yang mendasari model ini adalah belajar langsung menghayati pertemuan agar siswa berpartisipasi aktif, pembentukan sikap saling menghormati, kerja sama dan tanggung jawab.
5.      Model Konferensi Kerja Tubbs (dalam Wardiani, 1997:37) mengartikan: “sebagai rangkaian pertemuan yang membahas topik yang menjadi kepedulian berbagai orang atau kelompok peserta konferensi. Misalnya, wakil-wakil dari berbagai perguruan tinggi mengadakan konferensi untuk membahas kurikulum, pengabdian pada masyarakat, dan lain-lain”.
6.      Suatu metode pembelajaran yang dimulai dengan peserta bertukar pikiran atau merundingkan suatu masalah terlebih dahulu terhadap masalah bersama. Pertemuan diadakan dalam skala besar Konferensi Meja Bundar.
7.      Secara spesifik, konferensi diartikan sebagai rangkaian pertemuan yg membahas topik yg menjadi kepedulian berbagai orang atau kelompok peserta.

B.     Tujuan Konferensi Kerja
Adapun tujuan dari konferensi kerja yaitu agar peserta didik dapat merencanakan kegiatan dan memecahkan masalah, serta membentuk sikap saling menghormati, kerja sama, dan rasa tanggung jawab.

C.    Kelebihan & Kekurangan Konferensi Kerja
Kelebihan-kelebihan dari Konferensi Kerja antara lain :
1.      Konferensi Keja merupakan pertemuan besar yang melibatkan banyak orang sehingga memungkinkan mendapatkan banyak pendapat untuk memecahkan suatu masalah.
2.      Melatih peserta didik untuk berkomunikasi dalam pertemuan besar dan menumbuhkan keterampilan sosial.
3.      Menumbuhkan rasa percaya diri untuk tampil dan memaparkan pendapatnya dalam sebuah pertemuan besar.
4.      Menambah pengalaman dan pengetahuan baru bagi peserta didik.
Kekurangan dari konferensi kerja yaitu :
1.      Biasanya didalam penerapannya didominasi oleh peserta didik yang pintar.
2.      Kemungkinan terjadinya penolakan pendapat peserta didik.

D.    Peran Pengajar pada Konferensi Kerja
Adapun peran pengajar pada pelaksanaan konferensi kerja yaitu :
1.      Mengidentifikasi topik yang akan dijadikan makalah dalam konferensi. Dalam memilih topik pembahasan pada konferensi kerja, sebaiknya memilih topik yang banyak dipermasalahkan oleh banyak orang dewasa ini.
2.      Merancang mekanisme kerja dari awal sampai akhir. Mekanisme kerja disini sangat penting bagi kelangsungan pelaksanaan suatu konferensi, sehingga pengajar harus mampu merancang dan memantau mekanisme kerja konferensi tersebut.
3.      Bertindak sebagai sumber infomasi. Peran pengajar sebagai sumber informasi sangat dibutuhkan untuk meluruskan hal-hal yang melanceng dari topik konferensi yang dibicarakan.
4.      Mendorong partisipasi aktif peserta didik. Pendidik berperan untuk menjadikan konferensi tersebut aktif/hidup dengan cara memberikan kesempatan setiap peserta didik mengemukakan pendapat agar konferensi tersebut dapat berjalan dengan baik.

E.     Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan Konferensi Kerja.
Agar program Konferensi Kerja dapat mencapai sasaran-sasarannya, hal-hal penting berikut harus diperhatikan :
1.      Pengajar menyampaikan hakikat agar peserta didik termotivasi dan berperan aktif sehingga konferensi dapat berlangsung dengan baik.
2.      Cermat dalam memilih topik dan topik permasalahan harus benar-benar topik terbuka. Sehingga dapat meningkatkan minat peserta didik dalam berkomentar atau menyampaikan pendapatnya.
3.      Peserta didik harus diberi tugas sebagai moderator. Tugas menjadi moderator diharapkan dapat menjadi sebuah pembelajaran dalam memimpin sebuah forum atau konferensi.
4.      Untuk memperoleh balikan yang sistematis dan lengkap, beberapa peserta didik diberi tugas pengamat untuk mengamati proses konferensi dan dapat memberikan komentar tentang konferensi yang berlangsung tadi.

F.     Keterampilan Mengajar dalam proses Konferensi Kerja.
1.      Terampil menjelaskan, keterampilan tersebut dapat diterapkan pada peran pengajar sebagai sumber informasi. Memberikan informasi kepada peserta didik tentang hal-hal yang tidak ditemukan pemecahannya dalam suatu konferensi.
2.      Terampil bertanya, sesekali pengajar memberikan umpan balik kepada peserta konferensi dengan cara memberikan pertanyaan pancingan yang dapat mengarahkan peserta didik menemukan suatu penyelesaian dari permasalahan dalam sebuah konferensi.
3.      Terampil mengadakan variasi. Pengajar diharapkan memantau jalannya konferensi dan sesekali melakukan variasi gerakan, mimik, dalam memberikan suatu informasi, sehingga konferensi tersebut tidak membosankan dan dapat memicu semangat peserta didik.
4.      Terampil mengelola kelas. Dalam peran pengajar, pengajar merancang mekanisme kerja dari konferensi tersebut, sehingga  pengejar dapat mengelola kelas dengan baik.
5.      Terampil memberikan penguatan dalam memberikan suatu informasi kepad peserta didik.



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Konferensi Kerja adalah serangkaian pertemuan yang dilanjutkan dengan kerja untuk menghasilkan sesuatu sebagai alternatif yang menjadi fokus pemecahan masalah.
Model konferensi kerja merupakan model pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat dalam pertemuan besar dalam rangka merencanakan kegiatan, mendapatkan fakta, dan memecahkan masalah-masalah organisasi. Prinsip yang mendasari model ini adalah belajar langsung menghayati pertemuan agar siswa berpartisipasi aktif, pembentukan sikap saling menghormati, kerja sama dan tanggung jawab.
Konferensi kerja merupakan suatu metode pembelajaran yang dimulai dengan peserta bertukar pikiran atau merundingkan suatu masalah terlebih dahulu terhadap masalah bersama. Pertemuan diadakan dalam skala besar Konferensi Meja Bundar.



DAFTAR PUSTAKA


Fahrurrazi,Nanang. 2009. “Ragam Metode Pembelajaran”. http://potretpendidikankalteng.blogspot.com diakses tanggal 03/02/13. Makassar.


Maesaroh,Imas. 2010. “Metode-metode Pembelajaran”. http//www.syukurhs.blogspot.com. diakses tanggal 03/02/13. Makassar.


Wijaya,Dicky. 2009. “Teori Belajar dan Pembelajaran”. http//blog.sunan-ampel.ac.id. diakses tanggal 03/02/13. Makasaar.


Syahsa,Almahdi. 2008. “Model-model Pembelajaran, power point pdf”. Diakses tanggal03/02/13. Makassar.



Tidak ada komentar: