Ada Contoh Asuhan Kebidanan KB Patologi Nih, Semoga Bermanfaat^^
ASUHAN
KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA PADA
NY
“ E “ DENGAN KONTRASEPSI MANTAP
DI
RS IBU & ANAK PERTIWI MAKASSAR
TANGGAL
21 FEBRUARI 2011
No.
Register : 03 49
51
Tanggal
MRS : 21 Februari
2011, Pukul 08.00 wita
Tanggal
Pengkajian : 21
Februari 2011, Pukul 08.30 wita
Nama
Pengkaji : Astrini
Fajar Sari
LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR
A. Identitas
Istri / Suami
Nama : Ny “ E ” /
Tn “N “
Umur : 43 tahun /
45 tahun
Nikah : 1 kali /
1 kali
Lamanya :
15
tahun

Suku : Bugis /
Bugis
Agama : Islam /
Islam
Pendidikan : S1 /
S1
Pekerjaan : IRT / Swasta
Alamat : Bulukumba
B. Data
Biologis
1. Keluhan
Utama :
a. Klien
tidak ingin memiliki keturunan lagi.
b. Klien
ingin menjadi akseptor kontrasepsi mantap.
2. Riwayat
Keluhan Utama :
a. Klien
tidak ingin memiliki keturunan lagi setelah melahirkan secara SC sebanyak 2
kali.
b. Klien
ingin menjadi akseptor kontrasepsi mantap atas indikasi persalinan dan atas
saran dari dokter.
C. Riwayat
Kesehatan lalu
1. Tidak
ada riwayat penyakit jantung, DM, dan PMS.
2. Ibu
pernah mengalami operasi SC sebanyak 2 kali.
3. Tidak
ada riwayat alergi terhadap makanan ataupun obat-obatan.
D. Riwayat
Reproduksi
1. Riwayat
Haid
a. Menarche : 15 Tahun
b. Siklus
Haid : 28 – 30 hari
c. Lama
Haid : 5 – 7 hari
2. Riwayat
Obstetri
No
|
Tempat
|
Penolong
|
Tahun
|
Kehamilan
|
Jenis Persalinan
|
JK
|
BBL
|
PBL
|
Ket.
|
1.
|
Rumah
|
Bidan
|
1996
|
Aterm
|
Spontan
|
-
|
-
|
-
|
KJDR
|
2.
|
RS Bulukumba
|
Dokter
|
1997
|
Aterm
|
SC
|
♂
|
2700 gr
|
48 cm
|
Hidup
|
3.
|
RS Bulukumba
|
Dokter
|
2006
|
Preterm
|
SC
|
♂
|
2800 gr
|
47 cm
|
Hidup
|
3. Riwayat
Ginekologi
a. Ibu
tidak ada riwayat infeksi alat reproduksi.
b. Ibu
tidak pernah mengalami kanker payudara ataupun tumor kandungan.
4. Riwayat
KB
Ibu
belum pernah menjadi akseptor KB.
E. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar.
1. Kebutuhan
Nutrisi.
a. Pola
makan ibu baik
b. Frekuensi
makan 3 kali sehari
c. Jenis
makanan berupa nasi, sayur, dan ikan.
d. Frekuensi
minum 6 – 8 gelas / hari
e. Jenis
minuman air putih dan teh.
2. Kebutuhan
Istirahat
a. Tidur
siang ± 2 jam (pkl 13:00 – pkl 15:00 wita).
b. Tidur
malam ± 8 jam (pkl 21:00 – pkl 05:00 wita).
3. Kebutuhan
Eliminasi
a. BAB
1) Frekuensi
1 kali sehari
2) Gangguan
eliminasi tidak ada
b. BAK
1) Frekuensi
5 – 6 kali sehari
2) Gangguan
eliminasi tidak ada
4. Personal
Hygiene
a. Keramas
3 kali seminggu.
b. Mandi
2 kali sehari.
c. Sikat
gigi 2 kali sehari.
d. Ganti
pakaian tiap kali selesai mandi.
F. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan
umum ibu baik
2. Kesadaran
composmentis
3. Berat
badan 54 kg
4. Tinggi
badan 157 cm
5. Tanda
– tanda vital
TD : 140 / 80 mmHg N :
88 x / menit
P : 18 x / menit S :
36, 7 ºC
6. Pemeriksaan
Umum
a.
Kepala :
Rambut hitam, bersih, tidak mudah rontok dan tidak nyeri saat ditekan.
b.
Wajah :
Wajah ibu tampak cemas, tidak ada oedema dan tidak ada coloasma.
c. Mata : Kunjungtiva merah muda dan sklera
tidak ikterus.
d. Hidung : Tidak polip dan tidak nyeri saat ditekan.
e. Mulut : Mulut bersih dan bibir tampak
kemerah-merahan.
f.
Leher :
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, kelenjar limfe dan vena jungularis.
g.
Payudara: Tampak simetris kiri dan kanan,
tidak ada benjolan, dan tidak ada nyeri tekan.
h.
Abdomen: Tampak luka bekas operasi diatas
symphisis dengan panjang
10
cm.

i.
Ekstremitas: Tidak oedema pada ekstremias
atas dan bawah serta tidak ada varises.
G.
Data Psikososial,
Ekonomi, dan Spiritual.
1. Suami
dan keluarga mendukung ibu untuk menggunakan KB.
2. Pengambilan
keputusan dalam keluarga adalah suami.
3. Pekerjaan
rumah dikerjakan sendiri oleh ibu.
4. Penghasilan
keluarga mencukupi kebutuhan sehari – hari.
5. Ibu
senantiasa menjalankan ibadah dan berdoa demi kesejahteraan keluarga.
LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA /
MASALAH AKTUAL
Diagnosa : Akseptor Kontrasepsi Mantap
Data Subjektif :
1. Klien
tidak ingin memiliki keturunan lagi.
2. Klien
ingin menjadi akseptor kontrasepsi mantap.
Data Objektif :
1. Terdapat
luka bekas operasi pada abdomen diatas
symphisis dengan panjang
10
cm.

2. Ibu
tampak cemas.
Analisa
dan Interpretasi Data :
a. Tubektomi
ialah setiap tindakan pada kedua saluran telur wanita yang mengakibatkan orang/
pasangan yang bersangkutan tidak akan mendapat keturunan lagi. Kontrasepsi ini
hanya dipakai untuk jangka panjang, walaupun kadang-kadang masih dapat dipulihkan kembali seperti
semula. Dahulu disebut sterilisasi dan dilakukan terutama atas indikasi medik,
misalnya kelainan jiwa, kehamilan yang dapat membahayakan ibu, atau penyakit
keturunan.
b. Ibu baru pertama kali menjadi akseptor KB dan ibu
memilih kontrasepsi mantap ( Tubektomi ), sehingga ekspresi wajah ibu tampak cemas.
LANGKAH III. IDENTIFIKASI MASALAH
POTENSIAL
Tidak
ada data yang menunjang.
LANGKAH IV. TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI
Tidak
ada indikasi perlunya tindakan segera dan kolaborasi.
LANGKAH V. RENCANA TINDAKAN
Tanggal
21 Februari 2011, Pukul 08.30 wita
Tujuan
:
1. Operasi
Tubektomi berjalan baik dan lancar.
2. Rasa
cemas ibu dapat teratasi.
Kriteria
:
1. Keadaan
umum ibu baik
TTV
dalam batas Normal :
TD : Sistol 110 – 130 mmHg / Diastol 60 – 90
mmHg
N : 60 – 90 x/i
P : 16 – 28 x/i
S : 36,5 – 37,5 

2. Ekspresi wajah
ibu tenang dan ceria.
INTERVENSI
1. Lakukan
KIE ( Konseling, Informasi, dan Edukasi ) tentang :
a. Pengertian
kontrasepsi mantap ( Tubektomi ).
Tubektomi
ialah setiap tindakan pada kedua saluran telur wanita yang mengakibatkan orang/
pasangan yang bersangkutan tidak akan mendapat keturunan lagi.
b. Kekurangan
dan kelebihan dari kontrasepsi mantap ( Tubektomi ).
Kekurangan
:
1) Hampir
tidak ada kekurangannya.
2) Tidak
melindungi dari IMS, termasuk HBV dan HIV/AIDS.
3) Harus
dipertimbangkan sifat permanen dari kontrasepsi ini.
4) Rasa
sakit/ ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan.
Kelebihan
:
1) Sangat
efektif ( 0,5 kehamilan per 100 perempuan selama setahun pertama penggunaan ).
2) Tidak
mempengaruhi proses menyusui karena kontrasepsi ini tidak mengandung hormon.
3) Tidak
bergantung pada faktor senggama.
4) Tidak
ada efek samping dalam jangka panjang.
5) Baik
bagi klien apabila kehamilan akan menjadi resiko kesehatan yang serius.
Rasional : Dengan informasi yang jelas dan edukatif
dapat meyakinkan ibu untuk menjadi akseptor KB tanpa adanya rasa cemas dan
takut.
2. Observasi
Keadaan Umum ibu.
Rasional : Keadaan umum ibu merupakan suatu indikator
untuk mengetahui keadaan kesehatan ibu.
3. Kontrol
tanda-tanda vital ibu.
Rasional : Kontrol tanda-tanda vital ibu utuk mengetahui
keadaan ibu dalam batas normal.
4. Beri
support dan dukungan pada ibu.
Rasional : Support dan dukungan sangat membatu
psikologis ibu dalam menghadapi operasi.
5. Anjurkan
ibu melakukan relaksasi dengan cara mengatur pernapasan.
Rasional : Dengan melakukan relaksasi akan mengurangi
rasa takut dan cemas ibu.
6. Lakukan
informed concent.
Rasional : Persetujuan dari pasien dan keluarganya akan
membantu terlaksananya operasi kontrasepsi mantap.
7.
Beri penjelasan tentang perawatan luka bekas
operasi pasca operasi.
Rasional : Dengan memberikan penjelasan tentang
perawatan luka bekas operasi ibu dapat merawat lukanya agar terhindar dari
infeksi.
8.
Anjurkan ibu untuk datang seminggu kemudian
untuk memeriksakan luka bekas operasinya.
Rasional : Dengan menganjurkan ibu untuk datang
seminggu kemudian untuk memeriksakan luka bekas operasinya akan membantu proses
penyembuhan luka operasinya.
LANGKAH VI. IMPLEMENTASI
Tanggal
21 Februari 2011, Pukul 08.35 wita.
1.
Melakukan KIE ( Konseling, Informasi, dan
Edukasi ) tentang :
a. Pengertian
kontrasepsi mantap ( Tubektomi ).
Tubektomi
ialah setiap tindakan pada kedua saluran telur wanita yang mengakibatkan orang/
pasangan yang bersangkutan tidak akan mendapat keturunan lagi.
b. Kekurangan
dan kelebihan dari kontrasepsi mantap ( Tubektomi ).
Kekurangan
:
1) Hampir
tidak ada kekurangannya.
2) Tidak
melindungi dari IMS, termasuk HBV dan HIV/AIDS.
3) Harus
dipertimbangkan sifat permanen dari kontrasepsi ini.
4) Rasa
sakit/ ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan.
Kelebihan
:
1) Sangat
efektif ( 0,5 kehamilan per 100 perempuan selama setahun pertama penggunaan ).
2) Tidak
mempengaruhi proses menyusui karena kontrasepsi ini tidak mengandung hormon.
3) Tidak
bergantung pada faktor senggama.
4) Tidak
ada efek samping dalam jangka panjang.
5) Baik
bagi klien apabila kehamilan akan menjadi resiko kesehatan yang serius.
2.
Mengobservasi keadaan umum ibu.
3.
Mengontrol tanda-tanda vital ibu.
4.
Memberikan support dan dukungan pada ibu.
5.
Menganjurkan ibu melakukan relaksasi.
6.
Melakukan informed concent.
7.
Memberikan penjelasan tentang perawatan luka
bekas operasi pasca operasi.
8.
menganjurkan ibu untuk datang seminggu
kemudian untuk memeriksakan luka bekas operasinya.
LANGKAH VII. EVALUASI
Tanggal
21 Februari 2011, Pukul 09.00 - 10.20 wita.
1.
Ibu dan keluarga bersedia menjalankan operasi
kontrasepsi mantap dan bersedia menandatangani surat persetujuan /informed
concent.
2.
Wajah ibu tampak lebih tenang dengan KIE dan
dukungan yang diberikan.
3.
Tanggal 21 Februari 2011, pukul 09.00 wita
operasi dimulai.
4.
Tanggal 21 Februari 2011, pukul 10.00 wita
operasi selesai.
5.
Operasi berjalan lancar ditandai dengan
keadaan ibu baik dan TTV dalam batas normal.
TD : 130 / 70 mmHg N : 84 x/i
P : 18 x/i S : 36,5 

6.
Ibu mengerti tentang penjelasan perawatan
luka bekas operasinya dan bersedia untuk kembali ke RSIA Pertiwi satu minggu
kemudian untuk memeriksakan luka bekas operasinya.
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN
KB
PADA NY “ E “ DENGAN KONTRASEPSI MANTAP
DI RS IBU & ANAK PERTIWI MAKASSAR
TANGGAL 21 FEBRUARI 2011
( S O A P )
No.
Registrasi : 03 49 51
Tanggal
MRS : 21 Februari 2011, Pukul
08.00 wita
Tanggal
Pengkajian : 21 Februari 2011,
Pukul 08.30 wita
Nama Pengkaji : Astrini Fajar Sari
IDENTITAS ISTRI / SUAMI
Nama : Ny. “ E ” / Tn. “N “
Umur :
43 tahun / 45 tahun
Nikah :
1 kali / 1 kali
Lamanya :
15
tahun

Suku :
Bugis / Bugis
Agama :
Islam / Islam
Pendidikan : S1 /
S1
Pekerjaan : IRT /
Swasta
Alamat :
Bulukumba
DATA
SUBJEKTIF ( S )
1. Klien
tidak ingin memiliki keturunan lagi.
2.
Klien
ingin menjadi akseptor kontrasepsi mantap.
DATA OBJEKTIF ( O )
1. Terdapat
luka bekas operasi pada abdomen diatas
symphisis dengan panjang
10
cm.

2.
Ibu
tampak cemas.
ASSESSMENT ( A )
Akseptor kontrasepsi
mantap.
PLANNING ( P )
Tanggal
21 Februari 2011, Pukul 08.35 wita.
1.
Melakukan KIE ( Konseling, Informasi, dan
Edukasi ) tentang :
a. Pengertian
kontrasepsi mantap ( Tubektomi ).
Tubektomi
ialah setiap tindakan pada kedua saluran telur wanita yang mengakibatkan orang/
pasangan yang bersangkutan tidak akan mendapat keturunan lagi.
b. Kekurangan
dan kelebihan dari kontrasepsi mantap ( Tubektomi ).
Kekurangan
:
1) Hampir
tidak ada kekurangannya.
2) Tidak
melindungi dari IMS, termasuk HBV dan HIV/AIDS.
3) Harus
dipertimbangkan sifat permanen dari kontrasepsi ini.
4) Rasa
sakit/ ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan.
Kelebihan
:
1) Sangat
efektif ( 0,5 kehamilan per 100 perempuan selama setahun pertama penggunaan ).
2) Tidak
mempengaruhi proses menyusui karena kontrasepsi ini tidak mengandung hormon.
3) Tidak
bergantung pada faktor senggama.
4) Tidak
ada efek samping dalam jangka panjang.
5) Baik
bagi klien apabila kehamilan akan menjadi resiko kesehatan yang serius.
;
Ibu mengerti tentang penjelasan yang diberikan.
2.
Mengobservasi keadaan umum ibu; keadaan umum ibu baik.
3.
Mengontrol tanda-tanda vital ibu; TTV ibu
dalam batas normal
TD : 140 / 80 mmHg N : 88 x/i
P : 18x/i S : 36,5 

4.
Memberikan support dan dukungan pada ibu;ibu
merasa bersemangat rasa cemas dan takut mulai berkurang.
5.
Menganjurkan ibu melakukan relaksasi; ibu
bersedia melakukan anjuran yang diberikan.
6.
Melakukan informed concent; ibu dan keluarga
bersedia menandatangani informed concent.
7.
Memberikan penjelasan tentang perawatan luka
bekas operasi pasca operasi; ibu mengerti penjelasan tentang perawatan luka
bekas operasi yang diberikan.
8.
Menganjurkan ibu untuk datang seminggu
kemudian untuk memeriksakan luka bekas operasinya; ibu bersedia untuk kembali
ke RSIA Pertiwi satu minggu kemudian untuk memeriksakan luka bekas operasinya.