Contoh Asuhan Kebidanan Fisiologi bayi, Smoga bermanfaat. Fighting!!!
ASUHAN
KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR PADA
BAYI
“K” DENGAN IKTERUS
FISIOLOGI
DI PUSKESMAS
PUNDATA BAJI
TANGGAL
28 APRIL 2010
PANGKEP
No.Register :
4109
Tanggal Partus :
28 April 2010, pukul 05.30 wita
Tanggal Pengkajian :
01 Mei 2010, pukul 08.30 wita
STEP I . IDENTIFIKASI DATA
DASAR
A. Identitas
1. Identitas bayi
Nama :
Bayi “ K “
Jenis
Kelamin :
Laki-Laki
T
T L :
Pangkep, 28 April
2010
Anak
Ke- :
1 ( satu )
Alamat :
Teko, Pangkep
2. Identitas orang tua
Nama : Ny. “ K
“ / Tn. “ T
“
Umur : 21
tahun / 24 tahun
Nikah/ Lamanya :
1 x / ± 1 tahun
Suku : Bugis / Makassar
Agama : Islam / Islam
Pendidikan :
SD /
SD
Pekerjaan : IRT / Petani
Alamat : Teko, Pangkep
A. Data Biologis / Fisiologis
1. Riwayat ANC
a. GI P0 A0
b. HPHT Tanggal 22 Juli 2009
HTP
Tanggal 29 April
2010
c. Ibu memeriksakan kehamilannya
sebanyak 4 kali di puskesmas
Pundata Baji Pangkep.
Trimester
I : 1 kali
Trimester
II : 1 kali
Trimester
III : 2
kali
d. Ibu mendapatkan imunisasi TT
selama kehamilannya sebanyak 2 kali di puskesmas.
TT
I : Tanggal 10 Oktober
2009
TT
II : Tanggal 13 November
2010
e. Ibu mengatakan tidak pernah
mengkonsumsi obat-obatan,alkohol dan selama kehamilan.
f. Ibu tidak menderita DM,
penyakit jantung, paru-paru dan hipertensi selama kehamilannya.
g. Ibu tidak pernah mengalami 9
tanda bahaya dalam kehamilan
2. Riwayat Persalinan
a. Umur Kehamilan : 41
minggu 6 hari
b. Tempat Persalinan : Puskesmas Pundata Baji Pangkep
c. Penolong Persalinan : Bidan
d. Jenis Persalinan : Normal
e. Perlangsungan persalinan
Kala I : Ibu masuk Puskesmas
Pundata Baji
tanggal 28 April 2010 pukul 03.43 wita dengan keluhan sakit
perut tembus kebelakang.
Kala II : Dengan disertai his yang adekuat dan
kekuatan ibu meneran sehingga pukul 05.30 wita Tanggal 28 April 2010 lahirlah seorang bayi
laki-laki (♂) secara spontan, PBK, segera menangis kuat dengan BBL 3100
gram dan PBL 48 cm.
Kala III : Plasenta lahir lengkap pukul 05.40 wita.
Kala IV : Keadaan umum ibu mulai membaik
sejak 2 jam post partum.
3. Riwayat Kelahiran
a. Bayi lahir tanggal 28 April 2010
pukul 05.30 wita,
Presentase belakang kepala, Spontan, Aterm (sesuai masa kehamilan), BBL 3100 gram dan PBL 48 cm.
b. APGAR SCORE
|
0
|
1
|
2
|
menit
1
|
menit
5
|
Appearance
(warna kulit)
|
biru
/ pucat
|
tubuh
kemerahan,ekstremitas biru
|
seluruh
tubuh kemerahan
|
2
|
2
|
Pulse
(frekuensi jantung )
|
tidak
ada
|
<100
|
>100
|
2
|
2
|
Grimace(reaksi
rangsangan)
|
tidak
bereaksi
|
sedikit
gerakan
|
reaksi
melawan
|
2
|
2
|
Activity
(tonus otot)
|
tidak
ada
|
ekstremitas
dalam keadaan sedikit flexi
|
sedikit
gerakan
|
1
|
2
|
Respiratory
(pernapasan)
|
tidak
ada
|
Lambat
|
menangis
kuat
|
1
|
2
|
Jumlah
|
|
|
|
8
|
10
|
Penilaian
bayi baru lahir pada :
-
menit
1 setelah bayi lahir : 8
-
menit
5 setelah bayi lahir : 10
4.
Riwayat
Pemenuhan Kebutuhan Dasar Bayi
a.
Nutrisi
/ Cairan
-
Refleks
isap baik
-
Pemberian
ASI tidak terjadwal
-
Bayi
kuat menyusui
b.
Eliminasi
1.
BAB
-
Frekuensi : Tidak tetap
-
Warna :
Hijau Kehitaman (
mekonium )
2.
BAK
-
Frekuensi : Tidak tetap
-
Warna
k : Kuning jernih
c.
Personal
Hygiene
-
Bayi
dimandikan pukul 07.30 wita
-
Pakaian
bayi diganti setelah mandi dan setiap kali basah atau kotor.
-
Perawatan
tali pusat :
§ Tali pusat masih basah
§ Tali pusat masih terbungkus
kasa steril
d.
Istirahat
/ Tidur
-
Lamanya
tidur belum dapat diidentifikasi
-
Bayi
tertidur pulas dan terbangun setiap kali lapar/haus atau pakaian basah.
- Riwayat Sosial, Ekonomi, Psikologi dan Spiritual Orang Tua
1.
Biaya
perawatan ditanggung oleh kepala keluarga.
2.
Ibu
sudah dapat berinteraksi dan beradaptasi dengan keberadaan bayinya.
3.
Emosional
orang tua terkendali dan stabil.
4.
Orang
tua dan keluarga selalu mendoakan kesehatan dan keselamatan bayinya kepada
Tuhan YME.
5.
Orang
tua dan keluarga sangat senang dengan kelahiran bayi
6.
Ibu
bersedia memberikan ASI kepada bayinya.
7.
Orang
yang paling dekat dengan bayi adalah ibu.
8.
Ibu
tidak terbebani dengan kehadiran bayinya
- Pemeriksaan Fisik
1.
Keadaan
umum bayi baik
2.
Respon
terhadap rangsangan baik
3.
TTV
S : 36,7
º C ( Normal 36,5 °C
– 37,5 °C )
N : 132
x / menit (
normal 120-160
x/menit )
P : 44
x / menit (
normal 40-60 x/menit )
4. Pemeriksaan umum
a. BB : 3100 gram ( normal 2800 gram – 4000 gram )
b. PB : 48 cm ( normal 45 cm – 50 cm )
c. LK : 34 cm ( normal 33 cm - 35 cm )
d. LD : 32 cm ( normal 30 cm – 33 cm )
5. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
-
Rambut
tebal dan hitam
-
Tidak
terdapat Caput Suksedaneum
-
Tidak
terdapat Cephal Hematoma
-
Frontanel
belum menutup
-
Daerah kepala tampak kekuningan
b. Wajah
-
Kanan
dan kiri tampak simetris
-
Tidak
sianosis
-
Wajah tampak
kekuningan
c. Mata
-
Simetris
kiri dan kanan
-
Konjungtiva
merah muda
-
Sclera
tampak
kekuningan
d. Hidung
-
Simetris
kiri dan kanan
-
Tidak
ada seckret
-
Tidak
polip
e. Telinga
-
Simetris
kiri dan kanan
-
Daun
telinga lunak
-
Tidak
ada secret
f. Mulut dan Bibir
-
Refleks mengisap baik
-
Keadaan
bibir merah muda dan basah
-
Tidak
terdapat kelainan
g. Leher
-
Tidak
nyeri tekan
-
Tonus
otot leher baik
-
Tidak
tampak pembesaran kelenjar
-
Tidak
ada pembengkakan dan benjolan
-
Leher tampak kekuningan
h. Dada
-
Simetris
kiri dan kanan
-
Gerakan
dada seirama dangan nafas
-
Tidak
terdapat benjolan
-
Daerah dada tampak kekuningan
i. Abdomen
-
Perut
tampak bulat
-
Beonjolan
tali pusat yang masih basah
j. Genitalia
-
Jenis
kelamin laki-laki
-
Terdapat
penis
-
Terdapat
2 buah testis yang terbungkus scrotum
-
Anus
( + )
k. Punggung
-
Spina
bifida (-)
l. Ekstremitas
Tangan dan Lengan
-
Simetris
kiri dan kanan
-
Jumlah
jari-jari tangan kiri dan kanan lengkap
-
Refleks
moro baik
Kaki dan Tungkai
-
Simetris
kiri dan kanan
-
Jumlah
jari-jari kaki kiri dan kanan lengkap
-
Refleks
babynsky
m. Kulit
-
Warna
kulit bagian atas tampak kekuningan
-
Terdapat
Verniks caseosa
-
Tidak
ada tanda lahir
STEP II . IDENTIFIKASI
DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
Diagnosa :
Bayi
Baru Lahir hari ke 3 dengan ikterus fisiologis
DS : - Ibu mengatakan melahirkan
tanggal 28 April 2010 pukul 05.30
wita.
-
Ibu
mengatakan bayinya lahir normal dan cukup bulan.
-
Ibu mengatakan setelah 3 hari kelahiran bayinya, tubuh
bagian atas bayinya tampak kekuningan.
DO : - HPHT : tanggal 22 Juli 2009
-
HTP : tanggal 29 April 2010
-
BB : 3100
gram ( normal 2800 gram – 4000 gram )
-
PB : 48
cm ( normal 45 cm – 50 cm )
-
LK : 34
cm ( normal 33 cm – 35 cm )
-
LD : 32
cm ( normal 30 cm – 33 cm )
-
Genitalia : Jenis
kelamin laki-laki, terdapat penis, 2 buah testis yang terbungkus scrotum, anus positif ( +
).
-
Refleks
mengisap dan menelan kuat
-
Terdapat
verniks caseosa dan tidak ada tanda lahir
Analisa dan Interpretasi Data :
-
Bayi
baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37-42 minggu.
-
Pada
bayi cukup bulan organ-organ tubuh bayi sudah sempurna.
-
Ikterus Fisiologis merupakan ikterus yang timbul pada
hari kedua atau ketiga pasca persalinan.
STEP
III . IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
Diagnosa : Antisipasi Terjadinya Kern Ikterus (
Enselofati Biliaris )
DS : - Ibu mengatakan
setelah 3 hari kelahiran bayinya,tubuh bagian atas bayinya tampak kuning
DO : - kepala, leher,dan badan bagian
atas janin tampak kekuningan.
- Hasil pemeriksaan kadar bilirubin secara
klinis (Kramer ) ± 9 m٪
Tabel
Rumus Kramer
Daerah
ikterus
|
Luas ikterus
|
Bilirubin
(mg %)
|
1.
|
Kepala dan
Leher
|
5
|
2.
|
Daerah 1 (+)
Badan bagian atas
|
9
|
3.
|
Daerah 1,2
(+) badan bagian bawah dan tungkai.
|
11
|
4.
|
Daerah 1,2,3
(+) lengan dan kaki dibawah dengkul
|
12
|
5.
|
Daerah
1,2,3,4 (+) tangan dan kaki.
|
16
|
Analisa dan Interpretasi Data :
Bayi Baru
Lahir hari ketiga dengan ikterus fisiologis harus segera mendapatkan penanganan
yaitu menganjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya dengan ASI agar kebutuhan
nutrisi bayi tetap terpenuhi, Melakukan terapi sinar matahari pada pagi hari
7-9 selama 10 menit agar senyawa bilirubin mudah larut didalam air sehingga
mudah untuk diekskresikan.
STEP IV . TINDAKAN EMERGENCY DAN KOLABORASI
Tidak ada data yang menunjang.
STEP V . INTERVENSI TINDAKAN
Diagnosa : Bayi Baru Lahir
hari ke 3 dengan ikterus fisiologis
Tujuan :
1.
Bayi
dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan dari intra uteri ke ekstra uteri.
2.
Kebutuhan
ASI bayi dapat terpenuhi
3.
Tidak
terjadi infeksi tali pusat
Kriteria :
1.
Tanda-tanda
vital dalam batas normal
S : 36,5° c-37° c
N : 120-160 x/menit
P : 40-60 x/menit
2. Kadar
Bilirubin dalam batas normal < 5 mg٪
Intervensi :
Tanggal 01 Mei 2010
pukul 08:30 wita
1.
Observasi
tanda-tanda vital bayi setiap hari ( follow up )
Rasional : Dengan mengobservasi tanda-tanda vital, dapat
diketahui keadaan bayi sehingga apabila terjadi keadaan diluar batas normal
dapat diberikan tindakan selanjutnya.
2.
Anjurkan
pada ibu untuk tetap menyusui bayinya.
Rasional : Dengan menganjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya, maka
bayi dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya,untuk menambah daya tahan tubuh,
menambah berat badan bayi,dan untuk pertumbuhan dan perkembangannya.
3. Anjurkan ibu
atau keluarga untuk menjemur bayi dipanas matahari pagi jam 7-9 pagi selama ±
10 menit.
Rasional : Dengan menganjurkan menjemur bayi dipanas
matahari pagi jam 7-9 pagi selama ± 10 menit,akan mengubah senyawa bilirubin
menjadi senyawa yang mudah larut dalam air agar lebih mudah diekskresikan.
4.
Anjurkan
pada ibu untuk menjaga kebersihan bayinya dengan mengganti popok setiap kali
basah dan kotor.
Rasional : Dengan menjaga kebersihan bayi maka bayi akan
merasa nyaman dan tidak akan menangis atau
rewel dengan keadaannya sehingga popok bayi sebiaknya diganti apabila
basah agar bayi tidak mudah terserang penyakit ataupun infeksi dan mencegah
terjadinya iritasi kulit.
5.
Jelaskan
tentang tanda-tanda bahaya pada bayi
1.
Pemberian
ASI sulit
2.
Bayi
sulit mengisap
3.
Isapan
lemah
4.
Kesulitan
bernafas
5.
Bayi
terus terlelap tanpa bangun dan makan
6.
Mata
bengkak mengeluarkan cairan
7.
Suhu
tubuh terlalu panas ( febris ) atau terlalu dingin ( hypotermi )
Rasional :Dengan
mengetahui tanda-tanda behaya pada bayi maka apabila terjadi dari salah satu
tanda bahaya tersebut ibu dapat segera memeriksakan bayinya kepetugas kesehatan
sehingga mengurangi angka kematian perinatal.
STEP V I . IMPLEMENTASI
Tanggal 01 Mei 2010
pukul 08.30 wita
1.
Mengobservasi
tanda-tanda vital setiap hari;
TTV dalam batas normal :
S
: 36,7° C ( Normal 36,5
°C – 37,5 °C )
N
: 132 x/menit ( normal 120-160 x/menit )
P
: 44 x/menit ( normal 40-60 x/menit )
2.
Menganjurkan
pada ibu untuk tetap menyusui
bayinya; Ibu
bersedia melakukan anjuran untuk menyusui bayinya.
3. Menganjurkan
ibu atau keluarga untuk menjemur bayinya dipanas matahari pagi jam 7-9 pagi
selama ±10 menit; ibu atau keluarga bersedia melakukan anjuran yang dierikan
oleh bidan.
4. Menganjurkan pada ibu untuk
menjaga kebersihan bayinya; Ibu
bersedia melakukan anjuran yang disampaikan.
5. Menjelaskan tentang tanda-tanda bahaya pada
bayi.
1. Pemberian ASI sulit
2. Bayi sulit mengisap
3. Isapan lemah
4. Kesulitan bernafas
5. Bayi terus terlelap tanpa bangun dan makan
6. Mata bengkak mengeluarkan cairan
7. Suhu tubuh terlalu panas ( febris ) atau terlalu
dingin ( hypotermi );
Ibu mengerti dan bersedia
membawa bayinya ke puskesmas atau rumah sakit terdekat jika terjadi salah
satu tanda bahaya tersebut.
STEP VII . EVALUASI
Tanggal 01 mei 2010
pukul 08.30 wita.
1. Tanda-tanda vital dalam batas
normal
S : 36.5 °C ( Normal 36,5
°C – 37,5 °C )
N : 130 x/menit ( normal 120-160 x/menit )
P : 46 x/menit ( normal 40-60 x/menit )
2.
Ibu bersedia untuk tetap menyusui bayinya.
3.
Ibu
bersedia memperhatikan kebersihan bayinya
4.
Ibu mengerti dengan penjelasan tentang tanda bahay
pada bayi.
PENDOKUMENTASIAN
HASIL ASUHAN KEBIDANAN PADA
BAYI
“ K “
DENGAN IKTERUS FISIOLOGIS
DIPUSKESMAS
PUNDATA BAJI
TANGGAL 28 APRIL 2010
( SOAP )
No.Register : 4109
Tanggal Partus : 28 April 2010,
pukul 05.30 wita
Tanggal Pengkajian : 01 mei 2010,
pukul 08.30 wita
1.
Identitas
bayi
Nama :
Bayi “ K “
Jenis Kelamin : Laki-Laki
T T L :
Pangkep, 28 April 2010
Anak Ke- :
1 ( satu )
Alamat : Teko
2. Identitas orang tua
Nama :
Ny. “ K “ / Tn. “ T
“
Umur : 21
tahun / 24 tahun
Nikah/Lamanya : 1 x / ± 1 tahun
Suku : Bugis
/ Makassar
Agama :
Islam / Islam
Pendidikan :
SD / SD
Pekerjaan :
IRT / Petani
Alamat :
Teko, Pangkep
DATA SUBJEKTIF ( S )
-
Ibu
mengatakan melahirkan bayi laki-laki ( ♂ ) tanggal 28 April pukul
05.30 wita.
-
Ibu
mengatakan bayi kuat menyusui.
-
Ibu
mengatakan kulit bayi bagian atas berwarna kuning.
DATA OBJEKTIF ( O )
-
Bayi
lahir spontan dengan PBK tanggal 28 April 2010
pukul 05.30 wita.
-
T
T V : S : 36,7°
c
N : 132
x/menit
P : 44
x/menit
-
Berat
badan :
3100 gram ( normal 2800 gram – 4000 gram )
-
Panjang
badan : 48 cm ( normal 45 cm – 50 cm )
-
Lingkar
kepala : 34 cm ( normal 33 cm – 35 cm )
-
Lingkar dada : 32 cm ( normal 30 cm - 33 cm )
-
Keadaan
umum bayi baik
-
Refleks
isap baik
-
Kulit
bagian
atas tampak kuning
-
Tali
pusat masih basah
ASSESMENT ( A )
Bayi Baru Lahir
hari ke 3 dengan ikterus fisiologis.
PLANNING ( P )
Tanggal 01 Mei 2010
pukul 08.30 wita
1.
Mengobservasi
tanda-tanda vital setiap hari;
TTV dalam batas
normal :
S : 36,7° C
N : 132 x/menit ( normal 120-160 x/menit )
P : 44 x/menit ( normal 40-60 x/menit )
2.
Menganjurkan
pada ibu untuk tetap menyusui
bayinya; Ibu bersedia
melakukan anjuran untuk menyusui bayinya.
3. Menganjurkan
ibu atau keluarga untuk menjemur bayinya dipanas matahari pagi jam 7-9 pagi
selama ±10 menit; ibu atau keluarga bersedia melakukan anjuran yang dierikan
oleh bidan.
4. Menganjurkan pada ibu untuk
menjaga kebersihan bayinya; Ibu
bersedia melakukan anjuran yang disampaikan.
5. Menjelaskan tentang
tanda-tanda bahaya pada bayi.
1. Pemberian ASI sulit
2. Bayi sulit mengisap
3. Isapan lemah
4. Kesulitan bernafas
5. Bayi terus terlelap tanpa
bangun dan makan
6. Mata bengkak mengeluarkan
cairan.
7. Suhu tubuh terlalu panas (
febris ) atau terlalu dingin ( hypotermi );
Ibu
mengerti dan bersedia membawa bayinya ke puskesmas atau rumah sakit terdekat
jika terjadi salah satu tanda bahaya tersebut
SATUAN ACARA
PENYULUHAN
( S A P )
Pokok Bahasan : Perawatan Bayi
Sub Pokok
Bahasan : Cara Memandikan Bayi
Waktu : 20 menit, tanggal 01 Mei 2010
Tempat : Puskesmas
Pundata Baji Pangkep
Sasaran : Ibu “K”
Pembawa materi
: Astrini Fajar Sari
Tujuan Intruksional Umum ( TIU )
Setelah penyuluhan tentang “ Cara Memandikan Bayi “, diharapkan agar ibu nifas dapat
mengetahui bagaimana cara memandikan
bayi.
Tujuan Intruksional Khusus ( TIK )
Setelah mengikuti penyuluhan “ Cara
Memandikan Bayi “ diharapkan ibu dapat:
1. Menjelaskan
pengertian dari teknik memandikan bayi
2. Menjelaskan waktu-waktu yang tepat untuk memandikan bayi
3. Menjelaskan teknik atau cara memandikan bayi
Materi
1. Pengertian
teknik memandikan bayi.
2. Waktu-waktu
yang tepat untuk memandikan bayi.
3. Teknik
atau cara memandikan bayi.
Kegiatan penyuluhan
No
|
Tahap
|
Kegiatan Penyuluhan
|
Waktu
|
Kegiatan Peserta
|
1.
|
Pendahuluan
|
a.
Memberi salam
b.
Mengkomunikasikan
tujuan penyuluhan.
c.
Mengkomunikasikan
pokok bahasan.
|
2 menit
|
-
Membalas salam
-
menyimak
|
2.
|
Penyajian
|
a.
Menjelaskan
materi penyuluhan:
-
Pengertian memandikan
bayi.
-
Waktu yang tepat
memandikan bayi.
b.
Melakukan
demonstrasi cara memandikan bayi.
|
15 menit
|
-
Menyimak
-
Memperhatikan
demonstrasi yang berlangsung.
|
3.
|
Penutup
|
a.
Menyimpulkan
materi penyuluhan
b.
Memberi salam
|
3 menit
|
-
Bertanya
-
Menyimak
-
Membalas salam
|
Metode
-
Metode Diskusi
-
Metode Demonstrasi
Buku Sumber
Ø Suherni,dkk.2008.Perawatan Masa Nifas.Yogyakarta.Fitramaya.
Ø http//Dhita,2009. “ Cara Memandikan Bayi “. www.esalesjob.com.
Diakses pada tanggal 23 Februari 2010. Pukul 18.23 wita. Makassar.
MATERI PENYULUHAN
A.
Pengertian Teknik Memandikan Neonatus.
Teknik memandikan neonatus
adalah dengan teknik “sponge bath” yaitu membersihkan neonatus dengan membasuh
seluruh bagian tubuh dari kepala sampai dengan ujung kaki tanpa dimasukkan
dalam bak mandi.
Sponge bath dilakukan pada
neonatus sampai tali pusat mengering dan putus, dengan metode ini neonatus
sudah mendapatkan perawatan kebersihan yang adequat, disamping itu dengan
menggunakan metode ini akan menjaga keadaan tali pusat agar tidak basah dan membantu
proses pengeringan tali pusat.
B. Prinsip-prinsip Memandikan Bayi
Pada saat perawat memandikan
neonatus, orang tua harus mendapatkan kesempatan atau berpartisipasi dalam
mendemonstrasikan teknik sponge bath sebelum pulang ke rumah. Jika kesempatan
untuk memandikan bersama orang tua hanya satu kali, perawat dapat menggabungkan
demonstrasi dan mendemonstrasikan kembali dengan diskusi pada saat memandikan
yang pertama dengan orang tua, kemudian saat memandikan berikutnya jika
diperlukan perawat hanya memberikan dukungan dan menjkadi asisten. Orang tua
harus dijelaskan prinsip – prinsip memandikan yaitu diantaranya :
- prosedur memandikan dimulai dari daerah yang paling bersih ke daerah yang paling kotor (genital dan daerah perineal dibersihkan paling akhir)
- perawatan khusus dilakukan pada daerah lipatan kulit
- teknik sponge bath harus diteruskan sampai tali pusat putus dan tidak ada tanda – tanda infeksi pada umbilikus
- salah satu cara yang baik dalam teknik sponge bath adalah dimulai dengan membasuh muka dan kepala, menyabuni tubuh dan setelah itu menggunakan bak mandi bayi untuk membilasnya(prosedur sponge bath dan gambar terlampir).
Masalah
keperawatan yang mungkin muncul pada bayi baru lahir atau neonatus adalah :
- Gangguan mempertahankan kebersihan diri dikarenakan : kurangnya pengetahuan orang tua tentang cara memandikan bayi baru lahir.
- Hipotermia
- Potensial infeksi dikarenakan kerusakan jaringan pada tali pusat.
B. Tujuan
Memandikan Bayi
Tujuan tindakan
memandikan bayi baru lahir/ neonatus adalah :
- Membersihkan kulit dari darah dan cairan amnion
- Mempertahankan kebersihan diri sehari – hari
- Untuk observasi keadaan kulit bayi
- Mengajarkan orang tua tentang cara memandikan bayi.
- Sebagai stimulasi dini
- Untuk observasi kulit dari kemungkinan infeksi pada tali pusat dan yang lainnya.
Waktu Yang Tepat Untuk Memandikan Bayi.
Kapanpun
baik jika sesuai dengan rutinitas Anda, tetapi lebih baik di waktu yang sama
pada setiap harinya.
- Saat memandikan bayi sebaiknya tidak terganggu dan menyenangkan. Anda harus tenang dan percaya diri, jadi jika Anda sibuk, dan hari terasa tenang, duduklah sejenak dan santai.
- Mandikan bayi sebelum memberi makan, selama ia tidak begitu lapar. Terlalu cepat memandikan setelah memberi makan mungkin membuatnya tak nyaman dan bisa muntah.
- Bayi sangat cepat kehilangan kehangatan tubuhnya, jadi jaga ruangan agar tetap hangat dan bebas dari hembusan angin.
Cara
memandikan bayi
1.
Siapkan
semua kebutuhan mandi bayi :
- Sebuah bak mandi, isi dengan air hangat setinggi kira-kira 7,5 cm dari bak (suhu air kurang lebih 40 derajat Celcius untuk bayi baru lahir, atau 27 derajat celcius untuk bayi di atas 2 bulan).
- Gayung-isi dengan air hangat dari bak, sabun mandi, washlap, handuk, perlak, kain/selimut lurik kecil untuk alas mandi, kapas basah, cotton buds, baby oil, popok, minyak telon, alkohol (untuk bayi baru lahir yang pusarnya belum lepas), pakaian bayi, sisir.
2. Tata perlak dan handuk di atas
ranjang dengan posisi bersebelahan. Di atas perlak letakkan kain/selimut lurik
kecil yang akan digunakan sebagai alas mandi.
3. Baringkan bayi di atas perlak
yang sudah dialasi kain/selimut.
4. Bersihkan kedua mata bayi
dengan kapas yang sudah direndam air matang dengan cara menyekanya dari ujung
mata ke arah hidung. Gunakan kapas yang berbeda untuk masing-masing mata.
5. Bersihkan lubang hidung bayi
dengan menggunakan cotton buds. Hati-hati, jangan memasukkan cotton buds
terlalu dalam.
6. Bersihkan bagian luar telinga
bayi dengan cotton buds yang telah diberi baby oil.
7. Basahi washlap dengan air hangat dari gayung,
peras dan gunakan untuk menyeka wajah dan rambut bayi. Teteskan sabun pada
washlap, gosok hingga berbusa dan sekakan pada rambut bayi. Bilas washlap dengan
air dari gayung, lalu gunakan untuk membilas rambut bayi hingga bersih.
9. Lap seluruh tubuhnya dengan
washlap, sabuni, lalu seka hingga bersih.
10. Gendong bayi dan masukkan ke dalam bak.
11. Bilas tubuh bayi dengan air
dari bak. Gunakan tangan kanan Ibu untuk membersihkan sabun di telinga, leher,
dan seluruh badan bayi.
12. Balikkan badan bayi, sanggah
badannya dengan tangan kiri dan pegang erat-erat ketiaknya. Lalu dengan tangan
kanan, bersihkanlah punggungnya. (jika tidak berani langkah ini tidak perlu
dilakukan)
13. Angkat dan letakkan bayi di
atas handuk.
14. Handuki seluruh tubuh bayi
hingga kering betul.
15. Untuk bayi baru lahir,
teteskan alkohol pada bagian pusarnya.
16. Balurkan minyak telon
secukupnya di perut, punggung, dan telapak kaki bayi (jika ingin).
17. Pakaikan popok dan baju yang bersih pada bayi.
18. Sisir rambut bayi dengan sisir
bayi hingga rapi.
1 komentar:
Mudah mudahan berguna juga untuk para ibu ibu :)
Posting Komentar